Senin, 26 Februari 2018

Pengertian Polyflex, kelebihan dan kekurangan


·         Pengertian Polyflex

Poliflex adalah salah satu bahan elastis yang bisa digunakan untuk sablon kaos atau jersey. Poliflex berbentuk lembaran dan mirip kertas stiker. Untuk itulah poliflex atau kertas flex ini sering juga disebut stiker poliflex. Sablon dengan poliflex akan tahan bertahun-tahun karena poliflex memiliki daya rekat yang kuat melekat pada kain.
Polyflex mempunyai sebutan lain yaitu  HEAT TRANSFER FILM merupakan bahan/media sablon yang terbuat dari bahan vinyl, mempunyai daya rekat kuat dan mudah pemakaiannya. Jika di dalam sablon konvensional ketika kita ingin menyablon kaos maka proses pengerjaannya cukup panjang dari proses afdruk, cuci, cetak, setting, bla, bla, bla tetapi tidak untuk sablon polyflex. Di dalam sablon polyflex hanya membutuhkan 3 proses yaitu proses cutting menggunakan mesin cutting sticker, proses membuang limbah cutting dan proses press menggunakan mesin press panas (heat press).
Polyflex adalah sablon digital dengan menggunakan bahan Vinyl tercanggih buatan jerman. Lamanya proses pembuatan ditentukan oleh jumlah pemesanannya. Ukurannya sangat variatif & fleksibel, mulai dari ukuran 2 cm hingga maksimal 50 cm. Bisa desain yg terputus-putus, bisa huruf & tulisan. Tinggi huruf minimal 1,5 cm. bisa diaplikasikan di berbagai bahan: polo, kemeja, topi, kaos, jersey, dll. Butuh perawatan khusus saat mencuci dan mensetrika. Paling baik dicuci rendam & kucek saja. Walaupun tahan setrika, lebih baik disetrika terbalik.

·         Jenis Jenis Polyflex

1.      POLYFLEX PVC

POLYFLEX PVC jenis ini banyak digunakan untuk aplikasi di bahan kaos Jersey bola atau jaket Hoodie. Mempunyai sifat sedikit getas/ kaku karena basicly menganduk plastik. Pengaplikasian bahan ini, disaat press menggunakan mesin heat press dianjurkan tidak lebih dari 2x karena mengakibatkan rusaknya lem yang akan menempel kuat dengan PVC.

2.      POLYFLEX PU
POLYFLEX PU jenis ini juga sama seperti bahan Polyflex PVC yaitu banyak digunakan untuk aplikasi di kaos Jersey bola atau jaket namun sering juga digunakan untuk diaplikasikan di kaos distro karena bahan Polyflex PU yang lebih tipis jika di bandingkan dengan polyflex PVC, lebih lentur  dan mempunyai jenis varian warna yang lebih banyak dan untuk warna-warna tertentu warna di bahan Polyflex PU tampak lebih cerah dibandingkan bahan Polyflex PVC. Karena kekuatan bahan, bahan polyflex PU bisa di press berkali-kali. 

3.      POLYFLEX FLOCK/ POLYFLOX

POLYFLEX FLOCK jenis ini mempunyai jenis tekstur beludru banyak digunakan untuk pabrik garment atau workshop sablon untuk meningkatkan nilai jual produk karena produk akan terlihat lebih elegan dan lebih berkelas. Banyak juga di pakai pada kaos-kaos distro yang memiliki brand tersendir, aplikasi bahan polyflex bludru. polyflox bisa di mix/ kombinasi dengan sablon konvensional atau jenis bahan lain sehingga terlihat elegan.

4.      POLYFLEX GLOW IN THE DARK

POLYFLEX GLOW IN THE DARK jenis ini akan menyala di ruangan gelap. Peminat  hasil sablon glow in the dark pastinya kalangan yang banyak beraktivitas di dalam ruangan gelap. Unsur menyala membuat hasil sangat bagus didalam kegelapan. Ada beberpa pilihan warna dalam nyala di malam hari, terlihat warna hijau dan warna biru dalam kegelapan.

5.      POLYFLEX GLITTER

POLYFLEX GLITTER jenis ini menampilkan tampilan kerlap kerlip warna warni yang indah dan elegan. Sama seperti polyflex flock dan polyflex foil hasil sablonan polyflex glitter ini dapat meningkatkan nilai jual produk. Peminat dan pemakai bahan ini mayoritas perempuan, selain mempunyai kesan sexsi, juga terlihat lebih mewah.

6.      POLYFLEX FOIL

POLYFLEX FOIL jenis ini mempunyai karakter mengkilat memantulkan cahaya, banyak digunakan untuk pabrik garment atau workshop sablon untuk meningkatkan nilai jual produk karena produk akan terlihat lebih elegan dan lebih berkelas. Kombinasi bahan polyflex lain sangat disarankan karena penunjang fashion di tahun-tahun ini.

7.      POLYFLEX PRINTABLE

POLYFLEX PRINTABLE jenis ini merupakan media untuk canvas mencetak gambar atau design anda dan khusus untuk polyflex printable diperlukan mesin digital printing untuk proses cetaknya. Aplikasi bahan polyflex printable dilengkapi mesin cutting sticker sebagai alat potong suatu gambar atau bentuk yang sudah di setting terlebih dahulu.

8.      POLYFLEX REFLECTIVE

POLYFLEX REFLECTIVE jenis bahan ini jika terkena sinar akan memantulkan cahaya. Kaos sablon polyflex reflective ini disukai oleh orang-orang yang gemar beraktivitas pada malam hari. Komunitas motor gede yang tour di malam hari juga bisa menjadi tanda antar teman, membuat hasil polyflex reflextive menjadi terlihat ramai.

9.      POLYFLEX PERFOTHAN


POLYFLEX PERFOTHAN adalah jenis polyflex yang mempunyai motif lubang-lubang, cocok untuk nomor punggung pada kaos berbahan jersey, untuk sofball, basket dll. 



Kelebihan Dan Kekurangan Sablon Menggunakan Bahan Polyflex
Sablon Polyflex atau yang sering juga orang menyebut sablon untuk jersey bola memang beberapa tahun belakangan sedang booming. Kini sablon Polyflex tidak hanya digunakan pada media jersey saja tetapi juga digunakan pada kaos, jaket, tas, topi dan media lain yang berbahan kain. Membuat sablon polyflex tidaklah serumit sablon manual dan bahkan dibilang sangat mudah. Kita hanya memerlukan komputer untuk membuat desain lalu mesin cutting untuk mencetak desain serta mesin heat press untuk menempelkannya. Sebagai ilustrasi proses sablon Polyflex kami berikan sedikit penjelasanya beserta gambar di bawah ini.
1 Membuat Desain
Kalian bisa membuat desain sablon polyflex menggunakan media komputer atau laptop dengan bantuan software desain seperti Corel Draw atau pun Adobe Ilustrator.
2 Prosses Cutting / Mencetak Desain
Setelah desain dibuat selanjutnya adalah mencetak desain tersebut menggunakan mesin cutting digital atau lebih dikenal dengan mesin cutting sticker.
3 Membersihkan / Mengelupas Hasil Cutting
Setelah proses cutting selesai maka kalian akan mendapatkan hasil desain yang tadi dibuat tersebut. Namun hasil cutting itu sendiri tidaklah langsung berbentuk sesuai dengan desain yang dibuat. Yang harus kalian lakukan adalah mengelupas hasil cuttingan tadi secara perlahan hingga menyisakan hasil desainnya saja.
4 Proses Pengepresan / Penempelan Ke Media
Setalah hasil cutting yang sudah dikelupas dan berbentuk seperti yang di inginkan sekarang waktunya menempelkan bahan polyflex tersebut ke media yang diinginkan menggunakan mesin Heat Press.
5 Hasil Akhir Sablon Polyflex
Terakhir jika proses pengepresan sudah selesai maka biarkan dahulu media yang dipres tadi dalam beberapa saat hingga dingin agar lem yang terdapat pada bahan polyflex benar-benar merekat erat pada media. Setelah dingin barulah kalian mulai mengelupas lapisan bening pada polyflex tadi.
Cukup mudah bukan cara pengerjaan sablon menggunakan bahan polyflex. Dari ulasan di atas maka kami akan simpulkan apa saja kelebihan dan kekurangan sablon Polyflex itu sendiri sebagai berikut.

Kelebihan Sablon Polyflex
  • Proses cepat dan mudah
  • Biaya lebih murah
  • Bisa sablon desain berbeda secara satuan
  • Hasil lebih presisi dan rapi
  • Tidak banyak sisa bahan terbuang
  • Lebih awet dan tahan lama ( banyak yang bilang sablon polyflex cepat rusak, benar jika bahan yang digunakan jelek, untuk itu gunakanlah bahan Polyflex Korea dengan kualitas terbaik.
  • Warna tidak akan pudar walau dicuci berkali-kali
Kekurangan Sablon Polyflex
  • Pilihan warna tidak banyak ( namun bisa diakali dengan proses printing )
  • Mesin yang digunakan memiliki harga lumayan mahal
  • Belum begitu familiar di daerah tertentu
















Daftar Pustaka






Minggu, 25 Februari 2018

pengertian html

Pengertian HTML

 

HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language yaitu bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, yang kemudian dapat diakses untuk menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet (Browser). HTML apat juga digunakan sebagai link antara file-file dalam situs atau dalam komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang menghubungkan anatar situs dalam dunia Internet. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.
Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi :
Hypertext
Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.
Markup
Pada pengertiannya di sini markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web.
Language
Meski HTML sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman, HTML merupakan kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen.
Supaya dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi Pemformatan hiperteks sederhana ditulis dalam berkas format ASCII sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. HTML merupakan sebuah bahasa yang sebelumnya banyak dipakai di dunia percetakan dan penerbitan yang disebut Standard Generalized Markup Language (SGML)


Sekarang ini HTML merupakan standar Internet yang dikendalikan dan didefisinikan pemakaiannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). Pada tahun 1989, HTML dibuat oleh kolaborasi Berners-lee Robert dengan Caillau TIM pada saat mereka bekerja di CERN (CERN merupakan lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).
Fungsi HTML (HyperText Markup Language) :
HTML (HyperText Markup Language) adalah suatu yang menggunakan tanda-tanda tertentu (tag) untuk menyatakan kode-kode yang harus ditafsirkan oleh browser agar halaman tersebut dapat ditampilkan secara benar. Secara umum, fungsi HTML adalah untuk mengelola serangkaian data dan informasi sehingga suatu dokumen dapat diakses dan ditampilkan di Internet melalui layanan web.

Fungsi HTML yang lebih spesifik yaitu :
1.      Membuat halaman web.
2.      Menampilkan berbagai iinformasi di dalam sebuah browser Internet.
3.      Membuat link menuju halaman web lain dengan kode tertentu (hypertext).





Secara garis besar terdapat 4 jenis elemen dari HTML yaitu :
1.      Structural.
Adalah suatu tanda atau kode program yang menentukan level atau tingkatan dari sebuah tulisan (contoh, <h1>Internet</h1> akan memerintahkan browser untuk menampilkan "Internet" sebagai tulisan tebal besar yang menunjukkan sebagai Heading 1
2.      Presentational.
Adalah suatu tanda atau kode yang menentukan tampilan dari sebuah tulisan, tidak peduli dengan level dari tulisan tersebut. (contoh : <b>Cetak Tebal</b> maka pada browser akan menampilkan "Cetak Tebal". Namun kode-kode presentational saat ini sudah mulai digantikan dengan penggunaan CSS (Cascading Style Sheets) dan tidak direkomendasikan lagi untuk mengatur tampilan tulisan.
3.      HyperText.
Suatu tanda atau kode program HTML yang menunjukkan hubungan (link) ke bagian lain dari dokumen tersebut atau link ke dokumen lain.
contoh : 
 <a href="http://dejavanta.blogspot.com/">Download software</a>
maka pada browser akan menampilkan "Download software" sebagai sebuah hyperlink yang menuju ke URL http://dejavanta.blogspot.com/
4.      Elemen
Widget yang membuat objek-objek lain seperti tombol <button>, list <li>, dan garis horizontal <hr>, Konsep hypertext pada HTML memungkinkan kita untuk membuat link pada suatu kelompok kata atau frase untuk menuju ke bagian manapun dalam World Wide Web (WWW).
Ada tiga macam link yang dapat kita gunakan :
    • Link menuju bagian lain dari page
    • Link menuju page lain dalam satu web site
    • Link menuju resource atau web site yang berbeda.
Selain markup presentational , markup yang lain tidak menentukan bagaimana tampilan dari sebuah tulisan. Namun untuk saat ini, penggunaan tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan, dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheets atau biasa disingkat CSS.
Contoh dokumen HTML sederhana adalah seperti di bawah ini :
<!DOCTYPE html>
<html>
  <head>
    <title>'''Hello World''</title>
  </head>
  <body>
    <p>Welcome to my site!</p>
  </body>
</html>

Untuk mencobanya dengan media yang paling sederhana, anda bisa mengetikkannya pada media NOTE PAD yang ada di Windows, kemudian file anda simpan dengan format dokumen html. (contoh : test.html).
Maka ketika file test.html tersebut anda buka, maka file akan langsung mengarah pada web browser untuk membaca / menampilkan hasil dari perintah dokumen HTML tersebut. 

HEAD
Bagian header dari document HTML di apit oleh tag <HEAD></HEAD> di dalam bagian ini biasanya dimuat tag TITLE yang menampilkan judul dari halaman pada titlenya browser. Selain itu Bookmark juga megunakan tag TITLE untuk memberi mark suatu web site. Browser menyimpan “title” sebagai bookmark dan juga untuk keperluan pencarian (searching) biasanya title di gunakan sebagai keyword. Header juga memuat tag META yang biasanya di gunakan untuk menentukan informasi tertentu mengenai document HTML, anda bisa menentukan author name, keywords, dan lainnya pada tag META.
Contoh :
<meta name="author" content="dejavanta">

Elemen Body
Bagian BODY, yang dinyatakan dengan tag <BODY>isi content</BODY>, merupakan tubuh atau isi dari dokumen HTML dimana anda meletakan informasi yang akan ditampilkan pada browser.

Tag
HTML tidak membedakan penggunaan huruf besar ataupun huruf kecil dari suatu elemen. Suatu elemen HTML terdiri dari tag-tag beserta teks yang ada dalam tag-tag tersebut. Tag ini dinyatakan dengan tanda lebih kecil (<) dan tanda lebih besar (>). 
Tag biasanya merupakan suatu pasangan yang disebut dengan : 
1. Tag awal, yang dinyatakan dalam bentuk <nama tag> 
2. Tag akhir, yang dinyatakan dalam bentuk </nama tag>
Format : <nama tag> teks yang ditampilkan </nama tag> 
Contoh : Untuk menampilkan teks dalam format teks miring. misalnya untuk tampilan : Teks ini terlihat miring di browser anda. maka perintah HTML nya adalah :
<i>Teks ini terlihat miring di browser anda</i>

Atribute
Tag awal bisa memiliki beberapa buah atribut yang menyatakan karakteristik dari suatu tag tersebut.
Misalnya digunakan untuk membuat teks dengan pengaturan rata kiri pada suatu paragraf. Maka tag yang digunakan adalah :
<div style="text-align: left">
dan atribut yang menyertainya adalah ALIGN dengan nilai left. Nilai atribut ALIGN hanya bisa berupa center, left, right atau justify.
Pengertian CSS

 


 



            CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Berisi rangkaian instruksi yang menentukan bagiamana suatu text akan tertampil di halaman web. Perancangan desain text dapat dilakukan dengan mendefinisikan fonts (huruf) , colors (warna), margins (ukuran), latar belakang (background), ukuran font (font sizes) dan lain-lain. Elemen-elemen seperti colors (warna) , fonts (huruf), sizes (ukuran) dan spacing (jarak) disebut juga “styles”.  Cascading Style Sheets juga bisa berarti meletakkan styles yang berbeda pada layers (lapisan) yang berbeda. CSS terdiri dari style sheet yang memberitahukan browser bagaimana suatu dokumen akan disajikan.  Fitur-fitur baru pada halaman web lama dapat ditambahkan dengan bantuan style sheet.  Saat menggunakan CSS, Anda tidak perlu menulis font, color atau size pada setiap paragraf, atau pada setiap dokumen. Setelah Anda membuat sebuah style sheet, Anda dapat menyimpan kode tersebut sekali saja dan dapat kembali menggunakannya bila diperlukan.
CSS dibuat untuk memisahkan konten utama dengan tampilan dokumen yang meliputi layout, warna dan font. Pemisahan ini dapat meningkatkann daya akses konten pada web, menyediakan lebih banyak fleksibilitas dan kontrol dalam spesifikasi darisebuah karakteristik dari sebuah tampilan, memungkinkan untuk membagi halaman untuk sebuah formatting dan mengurangi kerumitan dalam penulisan kode dan struktur dari konten, contohnya teknik tableless pada desain web.
CSS juga memungkinkan sebuah halaman untuk ditampilkan dalam berbagai style dengan menggunakan metode pembawaan yang berbeda pula, seperti on-screen, in-print, by voice, dan lain-lain. Sementara itu, pemilik konten web bisa menentukan link yang menghubungkan konten dengan file CSS.
Tujuan utama CSS diciptakan untuk membedakan konten dari dokumen dan dari tampilan dokumen, dengan itu, pembuatan ataupun pemrograman ulang web akan lebih mudah dilakukan. Hal yang termasuk dalam desain web diantaranya adalah warna, ukura dan formatting. Dengan adanya CSS, konten dan desain web akan mudah dibedakan, jadi memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada tampilan-tampilan tertentu dalam suatu web, sehingga akan memudahkan dalam membuat halaman web yang banyak, yang pada akhirnya dapat memangkas waktu pembuatan web.


Fungsi CSS

Fungsi utama css adalah merancang, merubah, mendisain, membentuk halaman wesite(blog juga website). dan isi dari halaman website adalah tag-tag html, logikanya css itu dapat merubah tag-tag html(yang sederhana) sehingga menjadi lebih fungsional dan menarik. Dengan adanya CSS maka kita dapat dengan mudah merubah tampilan atau attribut sebuah tag HTML. Seperti merubah warna background & teks, paragraph, ukuran huruf, templates website dan sebagainya.
Pertama, penulisan CSS secara Inline style sheet atau langsung kedalam tag HTML.
<html>
<head>
<title>Inline Style Sheet</title>
</head>
<body bgcolor="FFFFFF">
<p id="ex_1">Contoh paragraph tanpa menggunakan CSS</p>
<p id="ex_2" style="font-size:14pt;">Contoh paragraph menggunakan CSS, besar huruf 14 pt</p>
<p id="ex_3" style="font-size:18pt; color:blue;">Contoh paragraph menggunakan CSS, besar huruf 18 pt dan berwarna biru</p>
</body>
</html>

Kata yang berwarna merah adalah attribute style yang berfungsi merubah ukuran dan warna tulisan. Untuk mencobanya Anda bisa lakukan copy & paste kode program di atas atau dibawah ini. caranya: buka notepad -->paste kode program --> simpan --> "index.html".

Dapat dijadikan catatan, ketika kita merubah attribut style sebuah tag HTML maka tidak akan merubah attribut tag HTML yang lain dikarenakan penulisan style sheet ini bersifat independent atau berdiri sendiri.



Kedua, penulisan CSS secara embedded style sheet 
CSS didefinisikan diantara tag pembuka <style>...</style> diletakkan di atas tag <body>
<html>
<head>
<title>Embedded Style Sheet</title>
</head>
<style>
    body{background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
    H1{font-size:16pt; color:yellow}
    P{font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>

<body>
<H1 id="ex_1">Header Berwarna Kuning</H1>
<P id="ex_2">Paragraph 1 mempunyai format ukuran font 12pt, tipe font Arial dan berindentasi 0.5 in. Semua dokumen mempunyai margin kiri sebesar 0.5 inch dan berwarna #0000FF , didefinisikan pada attribut tag <body>...</body> </P>
</body>
</html>

Kata yang diberi warna merah adalah pendefinisan CSS secara embedded style sheet, jika kita melakukan perubahan attribut tag HTML maka tag HTML yang ada di dokumen akan berubah semua. misalnya: kita rubah attribut color:yellow pada tag H1 dengan color:black maka semua tag H1 di dalam dokumen akan mengalami perubahan.



Ketiga, penulisan CSS secara linked style sheet 

Cara ketiga ini sebenarnya hampir mirip dengan cara kedua embedded style sheet hanya saja CSS tidak ditulis dalam satu dokumen tetapi ditulis secara terpisah dengan dokumen HTML dan mempunyai extensi file .css. mungkin sebagian mungkin ada yang bertanya kenapa CSS harus ditulis secara terpisah dengan HTML? ini adalah jawaban yang paling sederhana yaitu agar proses editing terhadap style dokumen dapat dilakukan secara mudah dan terpusat.

Untuk memanggil file css yang letaknya terpisah dengan file HTML dapat kita gunakan format linked berikut ini. letakkan format kode <link rel=stylesheet href="letak file css" type="text/css"> diantara tag <head>...</head>.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqTjS_2XIV6572vbVobsQaU-8MPWv1PMQNVb9KJDPRBrCShWFdIakD5g_rvPFu_WBC5dftDIa_NTfcNPV8bE23oeL0SgjzfzDroAJZuDG-HYNWCqkBAjQhr_N6vD8rtwAc_H4rZx3aLD4/s320/javascript.jpg
 







1.Sejarah JavaScript
JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut JavaScript ini dulunya dinamai “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman “Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995.

Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. JavaScript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari bahasa pemrograman C++.
2. Pengertian JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototipe yang berjalan disisi klien. Jika kita berbicara dalam konteks web, sederhananya, kita dapat memahami JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan khusus untuk dibrowser atau halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program.

Javascript merupakan bahasa scripting yang digunakan untuk membuat aplikasi web, sifatnya client-side sehingga dapat diolah langsung di browser tanpa harus terhubung keserver terlebih dahulu. Walaupun namanya menggunakan kata “Java”, Javascript tidak berhubungan dengan bahasa pemprograman java, meskipun keduanya memiliki kemiripan dalam hal syntax yang meniru bahasa C.

Nama Asli dari bahasa ini adalah LiveScript yang kemudian diganti karena adanya perjanjian kerjasama antara Netscape dan Sun dengan balasan Netscape memperbolehkan untuk membundel browse mereka dengan menggunakan Java dan Sun. “JavaScript” merupakan merk terdaftar milik Sun Microsystem, Inc dan dilisensikan oleh Sun untuk Netscape Comunications dan entitas lainnya seperti Mozilla Foundation.
3. Kegunaan JavaScript
Kegunaan utama JavaScript adalah untuk menuliskan fungsi yang disisipkan kedalam HTML baik secara langsung disisipkan maupun diletakan ke file teks dan di link dari dokumen HTML.

Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan akses script pada objek yang dibenamkan (embedded). Contoh sederhana dari penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.

1. Anti Klik Kanan

Kode javascript ini untuk  menonaktifkan klik kanan di blog anda, jadi pengunjung tidak bisa klik kanan dan melihat source kode blog anda. Cari kode <body> di template blog anda lalu ganti dengan kode dibawah ini .
<body oncontextmenu=”return false;”>

2. Kotak Pesan Peringatan ( Alert Box )

Pesan Pembuka

Kode ini menampilkan pesan saat pengunjung pertama kali membuka atau mengunjungi blog anda. Cari kode </head> di template blog, lalu copy paste kode di bawah ini tepat di bawahnya. Lalu edit  kalimat yang di highlight sesuai keinginan anda.
<script type=”text/javascript”>
alert(“SELAMAT DATANG DI BLOG GAK JELAS INI”);
</script>

Pesan Penutup

Kode ini muncul apabila pengunjung akan meninggalkan atau menutup tab blog anda. Cara pasangnya sama dengan pesan pembuka, cari kode </head> lalu copy paste kode di bawah ini tepat di bawahnya. Lalu edit  kalimat yang di highlight sesuai keinginan anda.
<script type=”text/javascript”>
window.onbeforeunload=function(){
return confirm(“Yakin Ingin Meninggalkan Blog Ini?? Masih Banyak Yang Menarik Loh Untuk Di Baca!!”);
}
</script>

3.Onmouseover Sound

Kode ini memberikan backsound musik apabila pengunjung mengarahkan atau mengklik mousenya ke text atau gambar. Caranya tinggal copy paste kode di bawah ini ke mode HTML edit post blog anda.
<script language=”javascript” type=”text/javascript”>
function playSound(soundfile) {
document.getElementById(“SCsound”).innerHTML=
“<embed src=\””+soundfile+”\” hidden=\”true\” autostart=\”true\” loop=\”false\” />”;
}
</script>
<span id=”SCsound”></span>
Lalu copy dan paste kode di bawah ini untuk memunculkan musik/sound.
<a href=”#” onmouseover=”playSound(‘URL-FILE-MUSIK/SOUND’);”>
Mouseover DISINI Buat Dengerin Musik</a>
Atau
<a href=”#” onclick=”playSound(‘URL-FILE-MUSIK/SOUND’);”>Klik DISINI Buat Dengerin Musik</a>












Sumber                :              http://yuliakurniasih30.wordpress.com/tag/definisi-css-jenis-jenis-css/